CULUN IN LOVE



****
Berkumpul dengan teman, itu hal tang paling menyenangkan. Apalagi di sekolah ini. SMA Negeri 4 Surakarta. Tempat dimana kata orang anak-anak pintar berkumpul. Kami pintar? Lumayan lah. Dan aku sekarang masuk di kelas XI lebih tepatnya lagi XI IPA 4. Disini ada berbagai macam karakter yang berbeda-beda. Ada yang galak, ada yang pendiam, ada yang ganjen, tapi ada juga yang pintar dan cool seperti ini ni....(##). Namun itu semua tak luput  dari rasa persaudaraan dan kekeluargaan kami sehingga kami  bisa menjadi satu, sebut saja “penghuni XI IPA 4.”

***
Sekelompok anak, Ria, Heni, Susi,Metti,Candra,Indika, Ewin, dan Isna. Pagi ini mereka bergerombol dan “bersosialisasi bersama”. Ada-ada aja yang mereka bicarakan. Dan kali ini mereka memperbincangkan tentang “metti yang lama jomblo.” Teman-teman dia yang baik itu dengan bangganya menjodohkan metti dengan kawan sekelas mereka. Sebut saja Satria dan Andre. Dua cowok ini yang menjadi perbincangan para cwek kali ini. Satrua yang seorang OSIS dan aktif di paskibra sekloah menjadi perbincangan awal mereka. Dan sampailah mereka membicarakan Andre, yang secara diam-diam metti telah lama mengincar dia. Sikap andre yang pendiam dan wajah gantengnya cukup membuat jantung metti berdetak kencang, tapi metti tetap saja menyebunyikan itu. Acara perjodohan pun terpecahkan karena bel dan datangnya seorang guru. Sebut saja ibu Nuha. Bukan bu Nuh lho ya. Guru ini adalah seorang guru yang cantik dan menjadi walikelas bagi anak-anak XI IPA 4. Dengan sabar tiaphari bu Nuha memantau perkembangan anak didiknya.
Dan pagi ini cukup berbeda. Denger-denger akan ada murid baru yang pindahan dari Bandung. Dari bandung? Dibenak kalian pasti membayangkan seorang cowok ganteng atau cewek cantik, dengan dandanan modis ala anak jaman skarang, dengan kulit putih dan cara bicara yang gaul plus keren. Eeiiitssssss jangan membayangkan yang indah-indah lagi. Karena ini gag seperti yang kamu bayangkan. Dan jenngg... jengg.... masuklah seorang anak laki-laki, dengan celana tinggi ala jojon dan kacamata super jadul yang semakin membuat para pebghunu IPA 4 khususnya para cewek semakin kecewa. Dan yang lebih menyebalkannya lagi anak itu kekanak-kanakan banget. Mana waktu dia masuk hari pertama masuk sekolah harus ditungguin mamahnya, yang kita sebut saja mamah Aul, sampai di depan kelas. Mungkin sifat mamahnya yang over protektif pada anaknya yang membuat si anak baru menjadi anak mami. Ouuiya kita belum kelnalkan anak baru itu. Namanya Ahmad. Pakai “de” bukan pakai “te”. Itu yang sering ia ucapkan kala dia memperkenalkan diri. Dan do kels ini dia duduk dengan teman sebangkunya yang bernama Abdul, yang sepertinya sebelas duabelas dengan anak baru itu.
Hari pertama bagi anak baru mungkin hari yang tidak menyenangkan, apalagi bagi si Ahmad. Sank bos genk kelas yang bernama Alfa memulai misinya untuk mengganggu hidup si anak baru. Dia dengan paksa menyuruh si anak baru menraktir para laki-laki yang ada di kelas pada hari pertama. Dan si anak baru dengan lugunya meng”iya”kan permintaan alfa, dan para cowok berbahagia bisa makan gratis di tempat tongkrongan idaman, yaitu tempat ibu elsita.

Hari kedua lebih normal. Si anak baru sudah cukup bersosialisasi dan meminjam catatan Novi, karna dia menyadari bahwa dia banyak ketinggalan materi. Diam diam si anak baru itu disukai seseorang. Siapa dia? Siti. Seorang bendahara kelas yang memeperhatikan tingkah anak baru sedari kemaren. Namun satu isi Ipa 4 tidak ada yang mengetahui hal itu. Hantoro, seorang yang sedari dulu juga mengidolakan seorang wanita cantik bernama Okta, tang setiap hari dia perhatikan tampa berkedip sedikitpun. Hari ini Hantoro melanjutkan misinya untuk mendekati Okta. Dan misi dia kali ini adalah mengucapkan kata “hai” pada okta. Mungkin orang-orang menganngap itu hal yang sangat gampang, namun tidak bagi hantoro. Dengan dukungan penuh Dari Abdul hari ini hantoro meluncurkan misi itu, berjalan mendekati okta. Namun yang terjadi adalah kegagalan, karena hantoro tidak cukup nyali untuk mengucapkan kata itu.  Rama, salahsatu penghuni Ipa 4 yang mengamati tingkah hantoro dan abdul hanya bisa menggelengkan kepala.
Tidak terasa ini sudah menjelang tes MID semester Gasal. Para peghuni ipa 4 sibuk mempersiapkan diri mereka. Si Ahmad belajar dengan tekun, begitu juga Anisa. Ouiya kita belum perkenalkan anisa. Anisa adalah sang juara kelas yang selalu menjadi rangking paralel 1 di sekolahnya. Dia memang sangat hebat. Tapi dia bukan anak pintar yang cupu seperti Ahmad. Dia pintar namun gaul dan tidak ketinggalan berita-berita terbaru. Untuk masalah berita dan menyangkut k-pop Isna adalah pemasoknya. Isna sering meng-update berita k-pop terbaru pada Anisa. Namun kali ini isna meninggalkan kpop sejenak dan belajar. Beljar tekun juga dilaksanakan para penghuni setia Ipa 4, seperti Novianti, tito, dan masi banyak lagi. Hal ini berbeda dengan indika, yang baru saja membuka bukunya lekas-lekas menutupnya lagi. Dan hantoro punya cara yang berbeda, dia belajar ditemani foto idolamua yaitu okta. Dan juang lebih beda lagi. Cowok ternarsis dikelas ini malah asyik mengaca dan mengagumi ketampanannya disaat para anak-anak lain belajar dengan serius.
Tes mid semester berjalan lancar dan hari ini adalah saatnya pengumuman nilai dan juara kelas. Sang ketua kelas yakni Rimba membantu ibu nuha untuk membagikan hasilnya. Dan aanak-anak lain duduk rapi dengan jantung dag dig dug menanti hasil mereka. Anisa yang selalu menjadi juara sangan tenang menghadapi hal itu. Teman teman nya seperti candra dan heni juga sangat yakin bahwa Anisalah yang jadi juaranya. Pengumuman dimulai dari juara 2. Dan juara 2nya adalah andre. Andre maju kepedapn dengan disertai tepuktangan teman-temannya. Dan saatnya pengumuman juara pertama dan ketiga. Dan ternyata juara pertama adalah Ahmad. Si anak baru. Dan Nisa hanya jadi juara 3. Nisa shok dan tidak tau harus berkata apa. Ia maju kedepan dan berjabat tangan dengan ahmad dengan wajah tidak rela dan cepat-cepat ia pergi, untuk pulang ke rumah.
Dirumah rasa shok nisa belum teredakan. Sampai akhirnya sang bunda yakni Devina menasehati anaknya yang sedang murung dan marah. Disis rumah lain, yaitu rumah ahmad, sang mama yaitu mama Aul dengan gayanya membangga-banggakan anak semata wayangnya yang ,menjadi juara pertama dikelas, bahkan juara paralel.
Sebelum libur mid semester, anak-anak masuk sekolah untuk pembinaan dari wali kelas. Bu nuha dengan sabarnya menjelaskan tugas anak-anak ketika liburan. Dan ternyata Anisa dan Ahmad mendapat tugas bersama untuk mengerjakan makalah kelas yang harus dikumpulkan setelah liburan usai. Anisa tidak rela dan tidak mau untuk mengerjakan makalah itu bersama Ahmad. Namun apa dikata, itu adalah tugas dari bu nuha yang tidak dapat diganggu gugat.
Hari ini hari pertama anisa dan ahmad mengerjakan tugas dari bu nuha. Dengan tidak semangat nisa beranjak dari tempat tidur, dan beralaskan wajah murung nisa menuju sekolah, tempat anisa dan ahmad berjanji mengerjakan tugas bersama. Sekolah cukup sepi ketika anisa sampai, hanya ada pak satpam yang ramah dan anak-anak sering memanggilnya pak BM. Namun kelas ternyata cukup ramai karena anak-anak ipa 4 ada yang disana untuk sekedar bermain game dan mencantol WIFI sebagai fasilitas sekolah. Di kelas ada rimba, isna, dan teman-teman lain. Raya dan bagas juga ada. Mereka berbincang-bincang tentang hubungan mereka. Anisa dengan wajah tak semangat menuju ahmad yang sedaritadi menunggu. Ereka mengerjakan tugas bersama, dan kadang mereka juga tertawa, entah bagaimana tapi ternyaa si ahmad tidak se culun kelihatnnya. Ahmad lucu dan sangat pandai untuk diajak berbicara. Entah bagaimana, anisa tertarik pada ahmad.
Hari ke 2 mereka sepakat mengerjakan tugas di tempat bu elsita. Mereka semangat mengerjakan tugas bersama dan nisa sudah tidak jenuh lagi dengan ahmad. Anisa sedaritadi melihat ahmad yang asyik mengetik dengan laptopnya dan anisa merasa ada yang aneh, mungkin ini sangat aneh, karena nisa merasa ada yang berbeda dari diri ahmad. Dia nyaman bersama ahmad. Dan dia tidaktau apa arti perasaan itu.
Pada suatu hari mereka mengerjakan tugas di balekambang, bersama beberapa teman kelas yang memeng sepakat ingin sekalian main bersama di balekambang. Mereka berdua duduk di taman dan memulai mengerjakan tugas. Kaliini bagian nisa untuk mengetik. ditengah kesibukan anisa yang sedang mengetik ahmad sedaritadi memperhatikan anisa. Ahmad memperhatikan jari-jari anisa yang sedaritadi takhenti-henti menulis kata-kata di keyboard. Ahmad semakin tertarik dengan  gadis ini. Memang sedari pertama di kelas ia memperhatikan anisa. Dia suka dengan anisa. Namun kali ini tidak hanya suka, dia lebih bisa dibilang jatuh cinta. Anisa yang sedaritadi mengetik ternyata menyadari bahwa dirinya diperhatikan. Dia sedikit aneh dngan sikap  ahmad namun tanpa bisa ia sangkal, anisa suka dengan ahmad.
Mereka rasa cukup untuk mengerjakan tugas hari itu, dan mereka memutuskan untuk beristirahat. Mereka mencari teman-teman mereka tadi, namun merek tidak diketemukan, entah dimana. Akhirnya anisa dan ahmad memutuskan berjalan-jalan sejenak, mengelilingi taman balekambang, bersenda gurau, tertawa, dan berbincang bersama. Ahmad merasakan perasaan yang aneh pada dirinya, dia sangat bahagia bisa berjalan-jalan sambil berbincang dengan nisa. Nisa juga merasakan hal yang sama, nmun mereka sama-sama tidak mengungkapkannya. Tiba-tiba mereka terdiam dan ternyata mereka tiba di pinggir kolam ikan. Tiba-tiba mereka terdiam. Terasa sunyi sekali disini. Hanya ada suara air dan angin dan suara-suara asing yang menambah indahnya disini. Anisa dan ahmad tetap sama-sama terdiam dalam beberapa saat. Entah darimana asalnya, namun ahmad mendapatkan sebuah rasa keberanian. Keberanian untuk mengungapkan perasaan yang sedari pertama ia ingin ungkapkan. Dengan terbata-bata ia mengungkapkan perasaannya pada anisa. Ahmad mengungkapkan segala isi hatinya, dan tidak tau bagaimana nanti jawaban nisa. Nisa yang sempat kaget dengan pengakuan ahmad, bingung dengan apa yang harus dia ungkapkan. Dia diam sejenak dan dia akhirnya mempunyai keberanian untuk menjawab. Dengan diiringi perasaan yang sama, nisa mengucapkan kata “ya”. Sebuah kata yang membuat ahmad dan juga nisa merasa bahagia. Indahnya balaikambang sekarang berasa semakin sangat indah bagi mereka berdua. Mereka berdua duduk di pinggir kolam, memberi makan ikan disana. Dengan sebuah status baru, yakni sebagai sepasang kekasih. Namun ditengah keasyikan mereka memberi makan ikan, nisa mengajukan sebuah persyaratan. Ia berata pada ahamad bahwa hubungan mereka adalah hubungan rahasia. Jadi jangan sampai orang lain tahu. Apalagi teman-teman sekelas mereka. Walau ahmad tidaktau tujuan nisa, namun dia meng”iya”kan persyaratan itu.
Dirumah sekarang anisa punya kesibukan baru. Selain dia sibug ber-sms dengan teman akrabnya, yakni candra dan heni, sekarang ia bersms dengan pacarnya, yakni ahmad. Kontak yang bertuliskan “my pretty boy” itu hampir tiap hari menghiasi hape nisa. Nisa juga ber sms dengan arsyah. Satu-satunya teman yang dia curahti tentang hubungannya dengan ahmad. Arsyah memang sedari dlu berteman baik dengan anisa, bahkan mereka selalu satu sekolah semenjak SD. Disisi lain ahmad juga bahagia, dirumah ia selalu memikirkan tentang nisa, gadis penjaga hatinya saat ini. Pikiran ahmad tidak lepas dari bayangan anisa, anisa dan anisa.
Hari ini ipa 4 mengadakan kegiatan bersama di kampung batik. Mereka berkumpul, lalu menikmati bercandaan mereka disana. Ahmad dan anisa juga ikut. Namun didepan teman-teman mereka bersikap sangat biasa seakan tidak ada yang terjadi diantara mereka. Mereka meutupi perasaan mereka, lalu berjalan dengan teman masing-masing.  Suasana disana sangat menyenagkan, semua anak IPA 4 berjalan, bersendagurai dan sebagainya. Juang juga asyik menggoda cwek2 yang ada disana. Pada suatu ketika saat disana, ahmad bertemu dengan tiara. Tiara adalah mantan pacar ahmad. Anisa cemburu dengan kedatangan tiara, bahkan tiara malah bergabung dengan rombongan anisa dan anisa semakin tidak menentu dengan perasaanya. Dengan sangat terpaksa dia menyembunyikan persaan cemburunya, dan membiarkan tiara berbincang dan bercanda dengan raya, novi, popi, tito, dan teman sekelas lainnya.
Tanpa terasa libur sekolah usai. Saatnya anak-anak masuk sekolah. Ini malah jadi hal yang cukup menghawatirkan untuk nisa. Dia takut, apakah dia bisa memendam perasaannya untuk menyembunyikan masalah hubungannya dengan ahmad. Jam istirahat pun datang. Anak-anak berhamburan membanjiri kantin. Dikelas hanya ada beberapa orang anak, yaitu Siti, okta,novi, raya dan popy yang asyik bermain gitar. Siti berjalan menyusuri bangku dan saat tiba di bangku anisa, tiba-tiba...bruuukkkk.... beberapa buah buku tersenggol siti dan siti pun lekas-lekas merapikannya kembali. Dan saat buku terakhir diambil, terselip sebuah lembaran kertas yang ternyata adalah selembar foto. Karena penasaran siti mengambil foto tersebut dan alangkah terkejutnya siti ketika gambar di lembaran foto tersebut adalah foto anisa dan ahmad. Siti berteriak, dan novi, raya, dan popy menghampirinya. Mereka bertiga tiba-tiba ikut berteriak bersamaan. Belum sampai teriakan mereka berhenti, masuklah beberapa orang(cwok) yang sepertinya sehabis dari kantin dan datang juga anisa, meti, susi, dan ewin. Lalu secepat kilat mata siti, popy,novy dan raya tertuju pada anisa. Mereka mendekati anisa dan meminta penjelasan dari foto tersebut. Anisa yang merasa bingung dan terdesak menjawab pertanyaan mereka, “sssstoooppppp... aku gag mungkin pacaran dengan orang seperti ahmad”. Dan saat anisa beteriak ternyata ahmad beserta tito, abdul dan bagas berada di pintu kelas. Ahmad yang merasa dibohongi dan tersakiti berjalan keluar dengan wajah marah dan kecewa sedangkan tito, abdul dan bagas bingung dengan apa yang sedang terjadi.
Bingung. Itu yang dirasakan anisa sekarang. sebenarnya teman sekelas sudah tidak terlalu mempermasalahkan hubungan antara ahmad dan anisa. Toh mereka pasti tau apa itu cinta, “tidak bisa ditebak kapan dan kepada siapa cinta akan datang”. Namun yang mengganjal di hati anisa adalah ahmad. Sampai sekarang ahmad samasekali tidak mau berbicara dengannya, bahkan untuk sekedar membalas sms dari anisa. Dikelas, anisa menjadi berbeda. Dia sama sekali tidak memperhatikan apa yang ibu nuha tulis di papan tulis. Anisa juga menyendiri pada saat istirahat. Sesekali dia menengok ke arah ahmad, tapi ahmad samasekali tidak menengok seakan nisa tidak ada. Isna yang melihat anisa seperti itu mendekat. Dia menceritakan update-an k-pop minggu ini. Namun hal itu tidak bisa mengalihkan lamunan nisa. Dia tetap tidak memperhatikan isna yang sudah berbicara panjang lebar. Isna yang merasa dikacangin akhirnya meninggalkan anisa. Anisa tetap diam.  Sampai jam pulang sekolah tiba.
Hantoro melanjutkan misinya yang sudah gagal berkali-kali. Yang terakhir ini dia dan abdul memulai misinya dengan perasaan pedhe yang paling tinggi. Abdul memberikan setangkai mawar merah untuk hantoro. Dan mawar itu akan hantoro berikan pada okta. Mereka bersiap-siap menunggu okta didepan pintu. Hantoro sekuat tenaga merapikan pakaiannya dan abdul sedaritadi memberikan intruksi  dan nasehat kepada hantoro. Setelah lamaa menunggu, akhirnya okta datang. Hantoro bersiap-siap, menarik nafas panjang dan memegang bunga mawar dari abdul tadi. Pesona okta yang berjalan, seakan rambutnya berkibar ala di tipi-tipi(tv), semakin menguatkn semangat hantoro. Dengan semangat yang membara-bara disertai senjata setangkai mawar, hantoro mendekati okta yang sedang berjalan menuju arahnya. Rasa bahagia hantoro sudah memuncak, tinggal beberapa meter lagi dia akan mengungkapkan isi hatinya. Dan saat hampir saja dekat, tiba-tiba langkah hantoro terhentikan. Okta berbalik badan karena ada yang memanggilnya dari belakang. Dan ternyata yang memanggilnya adalah arsyah. Arsyah memanggil okta dengan kata “beib”. Betapa kagetnya hantoro, semangatnya yang tadi menggebu-gebu terpecahkan begitu saja. Mawar yang dipegangnya serasa layu, selayu hati hantoro saat ini. Okta berjalan ke arah arsyah dan hantoro berbalik ke arah abdul. Abdul yang melihat kawannya gagal, dengan ciri khasnya dia menyemangati kawannya yang sedang patah hati itu.
Sepulang sekolah anisa tidak langsung pulang. Ia ingin menenangkan perasaan hatinya yang sedang tak menentu. Dia berjalan ke gerbang sekolah, dan bertemu dengan pak BM. Pak BM melihat anisa tidak seperti biasanya. Pak BM seakan tau apa yang sedang dirasakan anisa, dan pak BM berbincang dan menasehati anisa di depan pos satpam. Anisa yang mendengarkan tidak bisa mencerna semua yang dikatakan pak BM. Setelah dirasa pak BM selesai berbicara, anisa berpamitan untuk pulang. Sebenarnya anisa tidak pulang, tapi ia ingin ke tempat bu Elsita.
Sesampainya di tempat bu elsita, anisa memesan makanan dan minuman. Dengan wajah lesu dia melihat ke arah hp nya, dimana disitu terampang foto anisa dengan ahmad. Pesanan datang tapi anisa tidak langsung memakannya. Bu elsita yang melihat hal itu bertanya, dan anisa menjawab apa adanya walau tidak semua ia ceritakan. Bu elsita mendengarkan dengan seksama dan bu elsita juga menasehati anisa. Anisa masih saja tidak peka dengan apa yang ada di ekitarnya. Dia tetap tidak banyak bicara. Bu elsia yang melihat hal itu mengerti, dan meninggalkan anisa. Anisa mulai menghabiskan makanannya dan pulang.
Ahmad dirumah juga sedikit berbeda. Dia terlihat murung, dan itu sangat jelas sekali dimata ibunya, ibu aul. Sebagaimanapun ibu pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Ahmad duduk dikursi eras menghadap halaman. Ditemani secangkir teh dia melamun. Tentu lamunannya tidaklah lepas dari anisa. Ibu aul datang, membawakan cemilan untuk anakny, dan mereka berdua memulai percakapan antara ibu dan anak. Ahmad menceritakan semua, dan ibu auk tau. Ibu aul memberikan sebuah kalimat yang membuat ahmad membuka mata. Ibu aul mengatakan, “semua orang pasti pernah melakukan kesalahan, besar kecilnya masalah itu tergantung bagaimana kita menyikapinya, dan tidaklah baik apabila kita membuat masalah itu berlarut-larut. Dan anakku, jangan sampai kau menjadi orang yang malu untuk mengucapkan kata maaf ataupun menjadi orang yang tidak mau memaafkan kesalahan orang lain”. Ahmad mendengarkan kata-kata ibunya dengan seksama. Sebenarnya ahmad tidak tau apa yang harus ia lakukan. Selesai menasehati anaknya, ibu aul masuk ke rumah dan meninggalkan anaknya yang sedang diam seribu bahasa.
Hari sabtu ini anisa masih sama, murung. Dia memilih tempat di ujung kelas, pojokan, dan sendiri. Ewin sedari tadi melihat ke arah anisa. Dia kasihan dengan kawannya itu. Teman-teman wanita yang lain juga merasakan hal yang sama. Mereka merindukan sosok anisa yang dulu. Sedangkan ahmad dikelas menjadi orang yang semakin pendiam. Setiap diberi pertanyaan oleh teman-nyanya ia hanya menjawab dengan sedikit kata. Alfa tau apa yang harus ia lakukan, dia berbisik-bisik dengan tito, ruhul, rimba, heni, candra, indika dan ewin. Mereka sepakat, lalu mereka berjalan menuju ke arah ahmad dan menarik ahmad keluar.
Bel pulang sekolah berbunyi. Anisa memberesi buku-bukunya dan bergegas pulang. Saat hampir selesai menutup tasnya, isna datang. Dia mengajak anisa untuk keluar di malam minggu ini. Isna mengatakan bahwa nanti juga akan ada novi, siti, metti, susi dan beberapa teman lainnya. Mereka berencana untuk sekedar menikmati malam minggu di sekitar manahan.  Anisa setuju, walau sebenarnya anisa tidak ingin melakuka apa-apa di malam minggu ini. Setelah menentukan waktu dan tempat, isna meninggalkan anisa.
Jam menunjukkan pukul 7 malam. Anisa sampai di air mancur manahan, tempt dimana ia berjanji dengan isna. Disana sudah ada isna, susi dan novi. Anisa berjalan menuju mereka. Mereka berempat duduk di pinggir air mancur menanti teman-teman yang lain. Setelah cukup lama menunggu , teman-teman yang lain tidak lekas datang. Akhirnya novi mengatakan ide, mengajak isna, susi, dan anisa untuk sekedar berjalan mengitari manahan daripada hanya menunggu teman-teman yang tidak lekas datang. Mereka semua setuju, dan ereka berjalan-jalan mengitari manahan.
Di tengah jalan isna mengajak novi untuk membeli minuman. Mereka meninggalkan susi dan anisa sendirian. Susi dan anisa berjaln pelan sambil sedikit berbincang ringan. Ditengah percakapan susi tiba-tiba menyuruh anisa untuk menutup mata. Anisa bingung tapi ia tetap saja melakukannya. Anisa menutup mata dan menghitung sampai 5. Saat anisa menutup mata, suasana menjadi sepi. Terlintas dibenak anisa bayangan tentang ahmad. Namun bayangan itu hilang karena anisa mendengar suara gaduh diluar sana, anisa membuka mata, dan.... jeng jeng jeng yang tadinya gelap tiba-tiba terang benderan karena sorotan lampu motor yang secara berurutan menyala. Suasana masi cukup hening, namun terpecahkan oleh suara gitar. Ternyata itu adalah suara gitar yang dipertik oleh juang dan poppi. Dan sebuah lagu dinyanyikan oleh tiara dan beberapa temn lain. Anisa semakin bingung, mengapa ada tiara dan teman-teman lain. Rasa bingung anisa sirna ketika lagu berhenti, suasana hening kembali, dan tiba-tiba muncul sosok ahmad dari deretan lampu yang menyala. Betapa kagetnya anisa. Ahmad berjalan menuju anisa dengan beberapa tangkai mawar di tangannya. Anisa bingung. Dia tidak bisa berkata apa-apa.  Namun saat ahmad tepat sampat didepannya dia menyerobot, berkata semua apa yang selama ini ia pendam, dia meminta maaf atas segalanya, dia tidak mau smua ini terjadi. Ahmad hanya tersenyum melihat dan mendengar anisa berkata-kata seperti itu, dan baru ketika anisa selesai berbicara, ahmad angkat bicara. Ahmat berkata bahwa dia tau. Tau apa yang dirasakan anisa. Tau apa yang dinginkan anisa. Tau apa yang anisa seharusnya lakukan. Dan tau siapa anisa sebenarnya. Ahmad memberikan mawar yang dia bawa tadi, dan dia berkata bahwa dia memaafkan anisa, dan ini yang terbaik. Anisa tersenyum mendengarnya. Ahmad memegang tangan anisa, dan suasana tiba-tiba riuh oleh suara siulan dan tepuk tangan semua teman-teman yang ada. Bahkan ada pak BM, bu Nuha, bu elsita, ibu aul dan bunda devina. Semua bertepuk tangan, dan ditempat itu semua bahagia, selamanya....
-selesai-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar