****
Berkumpul dengan teman, itu hal tang paling
menyenangkan. Apalagi di sekolah ini. SMA Negeri 4 Surakarta. Tempat dimana
kata orang anak-anak pintar berkumpul. Kami pintar? Lumayan lah. Dan aku
sekarang masuk di kelas XI lebih tepatnya lagi XI IPA 4. Disini ada berbagai
macam karakter yang berbeda-beda. Ada yang galak, ada yang pendiam, ada yang
ganjen, tapi ada juga yang pintar dan cool seperti ini ni....(##). Namun itu
semua tak luput dari rasa persaudaraan
dan kekeluargaan kami sehingga kami bisa
menjadi satu, sebut saja “penghuni XI IPA 4.”
***
Sekelompok anak, Ria, Heni,
Susi,Metti,Candra,Indika, Ewin, dan Isna. Pagi ini mereka bergerombol dan
“bersosialisasi bersama”. Ada-ada aja yang mereka bicarakan. Dan kali ini
mereka memperbincangkan tentang “metti yang lama jomblo.” Teman-teman dia yang
baik itu dengan bangganya menjodohkan metti dengan kawan sekelas mereka. Sebut
saja Satria dan Andre. Dua cowok ini yang menjadi perbincangan para cwek kali
ini. Satrua yang seorang OSIS dan aktif di paskibra sekloah menjadi
perbincangan awal mereka. Dan sampailah mereka membicarakan Andre, yang secara
diam-diam metti telah lama mengincar dia. Sikap andre yang pendiam dan wajah
gantengnya cukup membuat jantung metti berdetak kencang, tapi metti tetap saja
menyebunyikan itu. Acara perjodohan pun terpecahkan karena bel dan datangnya
seorang guru. Sebut saja ibu Nuha. Bukan bu Nuh lho ya. Guru ini adalah seorang
guru yang cantik dan menjadi walikelas bagi anak-anak XI IPA 4. Dengan sabar
tiaphari bu Nuha memantau perkembangan anak didiknya.
Dan pagi ini cukup berbeda. Denger-denger akan
ada murid baru yang pindahan dari Bandung. Dari bandung? Dibenak kalian pasti
membayangkan seorang cowok ganteng atau cewek cantik, dengan dandanan modis ala
anak jaman skarang, dengan kulit putih dan cara bicara yang gaul plus keren.
Eeiiitssssss jangan membayangkan yang indah-indah lagi. Karena ini gag seperti
yang kamu bayangkan. Dan jenngg... jengg.... masuklah seorang anak laki-laki,
dengan celana tinggi ala jojon dan kacamata super jadul yang semakin membuat
para pebghunu IPA 4 khususnya para cewek semakin kecewa. Dan yang lebih
menyebalkannya lagi anak itu kekanak-kanakan banget. Mana waktu dia masuk hari
pertama masuk sekolah harus ditungguin mamahnya, yang kita sebut saja mamah
Aul, sampai di depan kelas. Mungkin sifat mamahnya yang over protektif pada
anaknya yang membuat si anak baru menjadi anak mami. Ouuiya kita belum
kelnalkan anak baru itu. Namanya Ahmad. Pakai “de” bukan pakai “te”. Itu yang
sering ia ucapkan kala dia memperkenalkan diri. Dan do kels ini dia duduk
dengan teman sebangkunya yang bernama Abdul, yang sepertinya sebelas duabelas
dengan anak baru itu.
Hari pertama bagi anak baru mungkin hari yang
tidak menyenangkan, apalagi bagi si Ahmad. Sank bos genk kelas yang bernama
Alfa memulai misinya untuk mengganggu hidup si anak baru. Dia dengan paksa
menyuruh si anak baru menraktir para laki-laki yang ada di kelas pada hari
pertama. Dan si anak baru dengan lugunya meng”iya”kan permintaan alfa, dan para
cowok berbahagia bisa makan gratis di tempat tongkrongan idaman, yaitu tempat
ibu elsita.
Hari kedua lebih normal. Si anak baru sudah
cukup bersosialisasi dan meminjam catatan Novi, karna dia menyadari bahwa dia
banyak ketinggalan materi. Diam diam si anak baru itu disukai seseorang. Siapa
dia? Siti. Seorang bendahara kelas yang memeperhatikan tingkah anak baru sedari
kemaren. Namun satu isi Ipa 4 tidak ada yang mengetahui hal itu. Hantoro,
seorang yang sedari dulu juga mengidolakan seorang wanita cantik bernama Okta,
tang setiap hari dia perhatikan tampa berkedip sedikitpun. Hari ini Hantoro
melanjutkan misinya untuk mendekati Okta. Dan misi dia kali ini adalah
mengucapkan kata “hai” pada okta. Mungkin orang-orang menganngap itu hal yang
sangat gampang, namun tidak bagi hantoro. Dengan dukungan penuh Dari Abdul hari
ini hantoro meluncurkan misi itu, berjalan mendekati okta. Namun yang terjadi
adalah kegagalan, karena hantoro tidak cukup nyali untuk mengucapkan kata
itu. Rama, salahsatu penghuni Ipa 4 yang
mengamati tingkah hantoro dan abdul hanya bisa menggelengkan kepala.
Tidak terasa ini sudah menjelang tes MID
semester Gasal. Para peghuni ipa 4 sibuk mempersiapkan diri mereka. Si Ahmad
belajar dengan tekun, begitu juga Anisa. Ouiya kita belum perkenalkan anisa.
Anisa adalah sang juara kelas yang selalu menjadi rangking paralel 1 di
sekolahnya. Dia memang sangat hebat. Tapi dia bukan anak pintar yang cupu
seperti Ahmad. Dia pintar namun gaul dan tidak ketinggalan berita-berita
terbaru. Untuk masalah berita dan menyangkut k-pop Isna adalah pemasoknya. Isna
sering meng-update berita k-pop terbaru pada Anisa. Namun kali ini isna
meninggalkan kpop sejenak dan belajar. Beljar tekun juga dilaksanakan para
penghuni setia Ipa 4, seperti Novianti, tito, dan masi banyak lagi. Hal ini
berbeda dengan indika, yang baru saja membuka bukunya lekas-lekas menutupnya
lagi. Dan hantoro punya cara yang berbeda, dia belajar ditemani foto idolamua
yaitu okta. Dan juang lebih beda lagi. Cowok ternarsis dikelas ini malah asyik mengaca
dan mengagumi ketampanannya disaat para anak-anak lain belajar dengan serius.
Tes mid semester berjalan lancar dan hari ini
adalah saatnya pengumuman nilai dan juara kelas. Sang ketua kelas yakni Rimba
membantu ibu nuha untuk membagikan hasilnya. Dan aanak-anak lain duduk rapi
dengan jantung dag dig dug menanti hasil mereka. Anisa yang selalu menjadi
juara sangan tenang menghadapi hal itu. Teman teman nya seperti candra dan heni
juga sangat yakin bahwa Anisalah yang jadi juaranya. Pengumuman dimulai dari
juara 2. Dan juara 2nya adalah andre. Andre maju kepedapn dengan disertai
tepuktangan teman-temannya. Dan saatnya pengumuman juara pertama dan ketiga.
Dan ternyata juara pertama adalah Ahmad. Si anak baru. Dan Nisa hanya jadi
juara 3. Nisa shok dan tidak tau harus berkata apa. Ia maju kedepan dan
berjabat tangan dengan ahmad dengan wajah tidak rela dan cepat-cepat ia pergi,
untuk pulang ke rumah.
Dirumah rasa shok nisa belum teredakan. Sampai
akhirnya sang bunda yakni Devina menasehati anaknya yang sedang murung dan
marah. Disis rumah lain, yaitu rumah ahmad, sang mama yaitu mama Aul dengan
gayanya membangga-banggakan anak semata wayangnya yang ,menjadi juara pertama
dikelas, bahkan juara paralel.
Sebelum libur mid semester, anak-anak masuk
sekolah untuk pembinaan dari wali kelas. Bu nuha dengan sabarnya menjelaskan
tugas anak-anak ketika liburan. Dan ternyata Anisa dan Ahmad mendapat tugas
bersama untuk mengerjakan makalah kelas yang harus dikumpulkan setelah liburan
usai. Anisa tidak rela dan tidak mau untuk mengerjakan makalah itu bersama
Ahmad. Namun apa dikata, itu adalah tugas dari bu nuha yang tidak dapat
diganggu gugat.
Hari ini hari pertama anisa dan ahmad
mengerjakan tugas dari bu nuha. Dengan tidak semangat nisa beranjak dari tempat
tidur, dan beralaskan wajah murung nisa menuju sekolah, tempat anisa dan ahmad
berjanji mengerjakan tugas bersama. Sekolah cukup sepi ketika anisa sampai,
hanya ada pak satpam yang ramah dan anak-anak sering memanggilnya pak BM. Namun
kelas ternyata cukup ramai karena anak-anak ipa 4 ada yang disana untuk sekedar
bermain game dan mencantol WIFI sebagai fasilitas sekolah. Di kelas ada rimba,
isna, dan teman-teman lain. Raya dan bagas juga ada. Mereka berbincang-bincang
tentang hubungan mereka. Anisa dengan wajah tak semangat menuju ahmad yang
sedaritadi menunggu. Ereka mengerjakan tugas bersama, dan kadang mereka juga
tertawa, entah bagaimana tapi ternyaa si ahmad tidak se culun kelihatnnya.
Ahmad lucu dan sangat pandai untuk diajak berbicara. Entah bagaimana, anisa tertarik
pada ahmad.
Hari ke 2 mereka sepakat mengerjakan tugas di
tempat bu elsita. Mereka semangat mengerjakan tugas bersama dan nisa sudah
tidak jenuh lagi dengan ahmad. Anisa sedaritadi melihat ahmad yang asyik
mengetik dengan laptopnya dan anisa merasa ada yang aneh, mungkin ini sangat
aneh, karena nisa merasa ada yang berbeda dari diri ahmad. Dia nyaman bersama
ahmad. Dan dia tidaktau apa arti perasaan itu.
Pada suatu hari mereka mengerjakan tugas di
balekambang, bersama beberapa teman kelas yang memeng sepakat ingin sekalian
main bersama di balekambang. Mereka berdua duduk di taman dan memulai
mengerjakan tugas. Kaliini bagian nisa untuk mengetik. ditengah kesibukan anisa
yang sedang mengetik ahmad sedaritadi memperhatikan anisa. Ahmad memperhatikan
jari-jari anisa yang sedaritadi takhenti-henti menulis kata-kata di keyboard.
Ahmad semakin tertarik dengan gadis ini.
Memang sedari pertama di kelas ia memperhatikan anisa. Dia suka dengan anisa.
Namun kali ini tidak hanya suka, dia lebih bisa dibilang jatuh cinta. Anisa
yang sedaritadi mengetik ternyata menyadari bahwa dirinya diperhatikan. Dia
sedikit aneh dngan sikap ahmad namun
tanpa bisa ia sangkal, anisa suka dengan ahmad.
Mereka rasa cukup untuk mengerjakan tugas hari
itu, dan mereka memutuskan untuk beristirahat. Mereka mencari teman-teman
mereka tadi, namun merek tidak diketemukan, entah dimana. Akhirnya anisa dan
ahmad memutuskan berjalan-jalan sejenak, mengelilingi taman balekambang,
bersenda gurau, tertawa, dan berbincang bersama. Ahmad merasakan perasaan yang
aneh pada dirinya, dia sangat bahagia bisa berjalan-jalan sambil berbincang
dengan nisa. Nisa juga merasakan hal yang sama, nmun mereka sama-sama tidak
mengungkapkannya. Tiba-tiba mereka terdiam dan ternyata mereka tiba di pinggir
kolam ikan. Tiba-tiba mereka terdiam. Terasa sunyi sekali disini. Hanya ada
suara air dan angin dan suara-suara asing yang menambah indahnya disini. Anisa
dan ahmad tetap sama-sama terdiam dalam beberapa saat. Entah darimana asalnya,
namun ahmad mendapatkan sebuah rasa keberanian. Keberanian untuk mengungapkan
perasaan yang sedari pertama ia ingin ungkapkan. Dengan terbata-bata ia
mengungkapkan perasaannya pada anisa. Ahmad mengungkapkan segala isi hatinya,
dan tidak tau bagaimana nanti jawaban nisa. Nisa yang sempat kaget dengan
pengakuan ahmad, bingung dengan apa yang harus dia ungkapkan. Dia diam sejenak
dan dia akhirnya mempunyai keberanian untuk menjawab. Dengan diiringi perasaan
yang sama, nisa mengucapkan kata “ya”. Sebuah kata yang membuat ahmad dan juga
nisa merasa bahagia. Indahnya balaikambang sekarang berasa semakin sangat indah
bagi mereka berdua. Mereka berdua duduk di pinggir kolam, memberi makan ikan
disana. Dengan sebuah status baru, yakni sebagai sepasang kekasih. Namun
ditengah keasyikan mereka memberi makan ikan, nisa mengajukan sebuah
persyaratan. Ia berata pada ahamad bahwa hubungan mereka adalah hubungan
rahasia. Jadi jangan sampai orang lain tahu. Apalagi teman-teman sekelas
mereka. Walau ahmad tidaktau tujuan nisa, namun dia meng”iya”kan persyaratan
itu.
Dirumah sekarang anisa punya kesibukan baru.
Selain dia sibug ber-sms dengan teman akrabnya, yakni candra dan heni, sekarang
ia bersms dengan pacarnya, yakni ahmad. Kontak yang bertuliskan “my pretty boy”
itu hampir tiap hari menghiasi hape nisa. Nisa juga ber sms dengan arsyah.
Satu-satunya teman yang dia curahti tentang hubungannya dengan ahmad. Arsyah
memang sedari dlu berteman baik dengan anisa, bahkan mereka selalu satu sekolah
semenjak SD. Disisi lain ahmad juga bahagia, dirumah ia selalu memikirkan
tentang nisa, gadis penjaga hatinya saat ini. Pikiran ahmad tidak lepas dari
bayangan anisa, anisa dan anisa.
Hari ini ipa 4 mengadakan kegiatan bersama di
kampung batik. Mereka berkumpul, lalu menikmati bercandaan mereka disana. Ahmad
dan anisa juga ikut. Namun didepan teman-teman mereka bersikap sangat biasa
seakan tidak ada yang terjadi diantara mereka. Mereka meutupi perasaan mereka,
lalu berjalan dengan teman masing-masing. Suasana disana sangat menyenagkan, semua anak
IPA 4 berjalan, bersendagurai dan sebagainya. Juang juga asyik menggoda cwek2
yang ada disana. Pada suatu ketika saat disana, ahmad bertemu dengan tiara.
Tiara adalah mantan pacar ahmad. Anisa cemburu dengan kedatangan tiara, bahkan
tiara malah bergabung dengan rombongan anisa dan anisa semakin tidak menentu
dengan perasaanya. Dengan sangat terpaksa dia menyembunyikan persaan
cemburunya, dan membiarkan tiara berbincang dan bercanda dengan raya, novi,
popi, tito, dan teman sekelas lainnya.
Tanpa terasa libur sekolah usai. Saatnya anak-anak
masuk sekolah. Ini malah jadi hal yang cukup menghawatirkan untuk nisa. Dia
takut, apakah dia bisa memendam perasaannya untuk menyembunyikan masalah
hubungannya dengan ahmad. Jam istirahat pun datang. Anak-anak berhamburan
membanjiri kantin. Dikelas hanya ada beberapa orang anak, yaitu Siti,
okta,novi, raya dan popy yang asyik bermain gitar. Siti berjalan menyusuri
bangku dan saat tiba di bangku anisa, tiba-tiba...bruuukkkk.... beberapa buah
buku tersenggol siti dan siti pun lekas-lekas merapikannya kembali. Dan saat
buku terakhir diambil, terselip sebuah lembaran kertas yang ternyata adalah
selembar foto. Karena penasaran siti mengambil foto tersebut dan alangkah
terkejutnya siti ketika gambar di lembaran foto tersebut adalah foto anisa dan
ahmad. Siti berteriak, dan novi, raya, dan popy menghampirinya. Mereka bertiga
tiba-tiba ikut berteriak bersamaan. Belum sampai teriakan mereka berhenti,
masuklah beberapa orang(cwok) yang sepertinya sehabis dari kantin dan datang
juga anisa, meti, susi, dan ewin. Lalu secepat kilat mata siti, popy,novy dan
raya tertuju pada anisa. Mereka mendekati anisa dan meminta penjelasan dari
foto tersebut. Anisa yang merasa bingung dan terdesak menjawab pertanyaan
mereka, “sssstoooppppp... aku gag mungkin pacaran dengan orang seperti ahmad”.
Dan saat anisa beteriak ternyata ahmad beserta tito, abdul dan bagas berada di
pintu kelas. Ahmad yang merasa dibohongi dan tersakiti berjalan keluar dengan
wajah marah dan kecewa sedangkan tito, abdul dan bagas bingung dengan apa yang
sedang terjadi.
Bingung. Itu yang dirasakan anisa sekarang.
sebenarnya teman sekelas sudah tidak terlalu mempermasalahkan hubungan antara
ahmad dan anisa. Toh mereka pasti tau apa itu cinta, “tidak bisa ditebak kapan
dan kepada siapa cinta akan datang”. Namun yang mengganjal di hati anisa adalah
ahmad. Sampai sekarang ahmad samasekali tidak mau berbicara dengannya, bahkan
untuk sekedar membalas sms dari anisa. Dikelas, anisa menjadi berbeda. Dia sama
sekali tidak memperhatikan apa yang ibu nuha tulis di papan tulis. Anisa juga
menyendiri pada saat istirahat. Sesekali dia menengok ke arah ahmad, tapi ahmad
samasekali tidak menengok seakan nisa tidak ada. Isna yang melihat anisa
seperti itu mendekat. Dia menceritakan update-an k-pop minggu ini. Namun hal
itu tidak bisa mengalihkan lamunan nisa. Dia tetap tidak memperhatikan isna
yang sudah berbicara panjang lebar. Isna yang merasa dikacangin akhirnya
meninggalkan anisa. Anisa tetap diam.
Sampai jam pulang sekolah tiba.
Hantoro melanjutkan misinya yang sudah gagal
berkali-kali. Yang terakhir ini dia dan abdul memulai misinya dengan perasaan
pedhe yang paling tinggi. Abdul memberikan setangkai mawar merah untuk hantoro.
Dan mawar itu akan hantoro berikan pada okta. Mereka bersiap-siap menunggu okta
didepan pintu. Hantoro sekuat tenaga merapikan pakaiannya dan abdul sedaritadi
memberikan intruksi dan nasehat kepada
hantoro. Setelah lamaa menunggu, akhirnya okta datang. Hantoro bersiap-siap,
menarik nafas panjang dan memegang bunga mawar dari abdul tadi. Pesona okta
yang berjalan, seakan rambutnya berkibar ala di tipi-tipi(tv), semakin
menguatkn semangat hantoro. Dengan semangat yang membara-bara disertai senjata
setangkai mawar, hantoro mendekati okta yang sedang berjalan menuju arahnya.
Rasa bahagia hantoro sudah memuncak, tinggal beberapa meter lagi dia akan
mengungkapkan isi hatinya. Dan saat hampir saja dekat, tiba-tiba langkah
hantoro terhentikan. Okta berbalik badan karena ada yang memanggilnya dari
belakang. Dan ternyata yang memanggilnya adalah arsyah. Arsyah memanggil okta
dengan kata “beib”. Betapa kagetnya hantoro, semangatnya yang tadi
menggebu-gebu terpecahkan begitu saja. Mawar yang dipegangnya serasa layu,
selayu hati hantoro saat ini. Okta berjalan ke arah arsyah dan hantoro berbalik
ke arah abdul. Abdul yang melihat kawannya gagal, dengan ciri khasnya dia
menyemangati kawannya yang sedang patah hati itu.
Sepulang sekolah anisa tidak langsung pulang.
Ia ingin menenangkan perasaan hatinya yang sedang tak menentu. Dia berjalan ke
gerbang sekolah, dan bertemu dengan pak BM. Pak BM melihat anisa tidak seperti
biasanya. Pak BM seakan tau apa yang sedang dirasakan anisa, dan pak BM
berbincang dan menasehati anisa di depan pos satpam. Anisa yang mendengarkan
tidak bisa mencerna semua yang dikatakan pak BM. Setelah dirasa pak BM selesai
berbicara, anisa berpamitan untuk pulang. Sebenarnya anisa tidak pulang, tapi
ia ingin ke tempat bu Elsita.
Sesampainya di tempat bu elsita, anisa memesan
makanan dan minuman. Dengan wajah lesu dia melihat ke arah hp nya, dimana disitu
terampang foto anisa dengan ahmad. Pesanan datang tapi anisa tidak langsung
memakannya. Bu elsita yang melihat hal itu bertanya, dan anisa menjawab apa
adanya walau tidak semua ia ceritakan. Bu elsita mendengarkan dengan seksama
dan bu elsita juga menasehati anisa. Anisa masih saja tidak peka dengan apa
yang ada di ekitarnya. Dia tetap tidak banyak bicara. Bu elsia yang melihat hal
itu mengerti, dan meninggalkan anisa. Anisa mulai menghabiskan makanannya dan
pulang.
Ahmad dirumah juga sedikit berbeda. Dia
terlihat murung, dan itu sangat jelas sekali dimata ibunya, ibu aul.
Sebagaimanapun ibu pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Ahmad duduk
dikursi eras menghadap halaman. Ditemani secangkir teh dia melamun. Tentu
lamunannya tidaklah lepas dari anisa. Ibu aul datang, membawakan cemilan untuk
anakny, dan mereka berdua memulai percakapan antara ibu dan anak. Ahmad
menceritakan semua, dan ibu auk tau. Ibu aul memberikan sebuah kalimat yang
membuat ahmad membuka mata. Ibu aul mengatakan, “semua orang pasti pernah
melakukan kesalahan, besar kecilnya masalah itu tergantung bagaimana kita
menyikapinya, dan tidaklah baik apabila kita membuat masalah itu
berlarut-larut. Dan anakku, jangan sampai kau menjadi orang yang malu untuk
mengucapkan kata maaf ataupun menjadi orang yang tidak mau memaafkan kesalahan
orang lain”. Ahmad mendengarkan kata-kata ibunya dengan seksama. Sebenarnya
ahmad tidak tau apa yang harus ia lakukan. Selesai menasehati anaknya, ibu aul
masuk ke rumah dan meninggalkan anaknya yang sedang diam seribu bahasa.
Hari sabtu ini anisa masih sama, murung. Dia
memilih tempat di ujung kelas, pojokan, dan sendiri. Ewin sedari tadi melihat
ke arah anisa. Dia kasihan dengan kawannya itu. Teman-teman wanita yang lain
juga merasakan hal yang sama. Mereka merindukan sosok anisa yang dulu.
Sedangkan ahmad dikelas menjadi orang yang semakin pendiam. Setiap diberi
pertanyaan oleh teman-nyanya ia hanya menjawab dengan sedikit kata. Alfa tau
apa yang harus ia lakukan, dia berbisik-bisik dengan tito, ruhul, rimba, heni,
candra, indika dan ewin. Mereka sepakat, lalu mereka berjalan menuju ke arah
ahmad dan menarik ahmad keluar.
Bel pulang sekolah berbunyi. Anisa memberesi
buku-bukunya dan bergegas pulang. Saat hampir selesai menutup tasnya, isna
datang. Dia mengajak anisa untuk keluar di malam minggu ini. Isna mengatakan
bahwa nanti juga akan ada novi, siti, metti, susi dan beberapa teman lainnya.
Mereka berencana untuk sekedar menikmati malam minggu di sekitar manahan. Anisa setuju, walau sebenarnya anisa tidak
ingin melakuka apa-apa di malam minggu ini. Setelah menentukan waktu dan
tempat, isna meninggalkan anisa.
Jam menunjukkan pukul 7 malam. Anisa sampai di
air mancur manahan, tempt dimana ia berjanji dengan isna. Disana sudah ada
isna, susi dan novi. Anisa berjalan menuju mereka. Mereka berempat duduk di
pinggir air mancur menanti teman-teman yang lain. Setelah cukup lama menunggu ,
teman-teman yang lain tidak lekas datang. Akhirnya novi mengatakan ide,
mengajak isna, susi, dan anisa untuk sekedar berjalan mengitari manahan
daripada hanya menunggu teman-teman yang tidak lekas datang. Mereka semua
setuju, dan ereka berjalan-jalan mengitari manahan.
Di tengah jalan isna mengajak novi untuk
membeli minuman. Mereka meninggalkan susi dan anisa sendirian. Susi dan anisa
berjaln pelan sambil sedikit berbincang ringan. Ditengah percakapan susi
tiba-tiba menyuruh anisa untuk menutup mata. Anisa bingung tapi ia tetap saja
melakukannya. Anisa menutup mata dan menghitung sampai 5. Saat anisa menutup
mata, suasana menjadi sepi. Terlintas dibenak anisa bayangan tentang ahmad.
Namun bayangan itu hilang karena anisa mendengar suara gaduh diluar sana, anisa
membuka mata, dan.... jeng jeng jeng yang tadinya gelap tiba-tiba terang
benderan karena sorotan lampu motor yang secara berurutan menyala. Suasana masi
cukup hening, namun terpecahkan oleh suara gitar. Ternyata itu adalah suara
gitar yang dipertik oleh juang dan poppi. Dan sebuah lagu dinyanyikan oleh
tiara dan beberapa temn lain. Anisa semakin bingung, mengapa ada tiara dan
teman-teman lain. Rasa bingung anisa sirna ketika lagu berhenti, suasana hening
kembali, dan tiba-tiba muncul sosok ahmad dari deretan lampu yang menyala.
Betapa kagetnya anisa. Ahmad berjalan menuju anisa dengan beberapa tangkai
mawar di tangannya. Anisa bingung. Dia tidak bisa berkata apa-apa. Namun saat ahmad tepat sampat didepannya dia
menyerobot, berkata semua apa yang selama ini ia pendam, dia meminta maaf atas
segalanya, dia tidak mau smua ini terjadi. Ahmad hanya tersenyum melihat dan
mendengar anisa berkata-kata seperti itu, dan baru ketika anisa selesai
berbicara, ahmad angkat bicara. Ahmat berkata bahwa dia tau. Tau apa yang
dirasakan anisa. Tau apa yang dinginkan anisa. Tau apa yang anisa seharusnya
lakukan. Dan tau siapa anisa sebenarnya. Ahmad memberikan mawar yang dia bawa
tadi, dan dia berkata bahwa dia memaafkan anisa, dan ini yang terbaik. Anisa
tersenyum mendengarnya. Ahmad memegang tangan anisa, dan suasana tiba-tiba riuh
oleh suara siulan dan tepuk tangan semua teman-teman yang ada. Bahkan ada pak
BM, bu Nuha, bu elsita, ibu aul dan bunda devina. Semua bertepuk tangan, dan
ditempat itu semua bahagia, selamanya....
-selesai-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar